Selasa, 15 April 2025

Cinta Yang Tertunda (Bab 3: Rahasia yang Terbongkar)


 

Bab 3: Rahasia yang Terbongkar

 

Hari mulai gelap ketika Mira duduk di ruang keluarga yang sunyi. Ayahnya baru saja pulang dari perjalanan bisnis panjang, dan seperti biasanya, suasana di rumah langsung terasa tegang. Di meja makan, mereka berbicara tentang rencana keluarga berikutnya, termasuk proyek baru yang sedang dikerjakan ayah Mira—proyek yang melibatkan penggusuran sebuah area kumuh untuk membangun pusat perbelanjaan.

Ayah Mira: "Ini langkah yang diperlukan untuk kemajuan. Orang-orang itu akan diberikan kompensasi yang layak."

Mira: "Tapi, Ayah, bagaimana dengan mereka yang tidak punya tempat lain? Apa mereka benar-benar diberi pilihan?"

Pertanyaan Mira membuat ayahnya berhenti sejenak. Pandangannya tajam, memberi peringatan agar Mira tidak terlalu banyak bertanya. "Kamu masih terlalu muda untuk mengerti soal ini," jawabnya dingin.

Namun, kata-kata itu justru membuat Mira semakin penasaran. Semakin ia menyelidiki, semakin ia menemukan fakta-fakta yang mengejutkan. Salah satunya adalah bagaimana bisnis ayahnya, di masa lalu, pernah menyebabkan sebuah keluarga kehilangan rumah mereka akibat kebijakan serupa. Ketika ia menggali lebih dalam, Mira menyadari bahwa keluarga Ali adalah salah satu korban kebijakan itu.

Sementara itu, di sisi lain kota, Ali sedang berbincang dengan ibunya di ruang sempit mereka. Ibunya, yang jarang sekali berbicara tentang masa lalu, akhirnya mengungkapkan sesuatu yang selama ini ia sembunyikan.

Ibu Ali: "Dulu, ayahmu dan aku punya rumah kecil di area pusat kota. Tapi, kami kehilangan semuanya karena penggusuran. Ayah Mira adalah salah satu orang yang berada di balik itu semua."

Ali (terkejut): "Ayah Mira? Mira nggak pernah cerita soal ini."

Ibu Ali: "Mungkin dia bahkan nggak tahu. Tapi kita tahu. Kamu harus hati-hati, Ali. Dunia mereka beda dengan kita."

Ali merasa bingung dan terpecah antara perasaannya terhadap Mira dan rasa sakit keluarganya di masa lalu. Ia mulai menjaga jarak dari Mira, meskipun hatinya berkata lain.

 

Konfrontasi

Suatu hari, Mira memutuskan untuk berbicara langsung dengan Ali setelah merasa perubahan sikapnya. Mereka bertemu di sebuah taman, tempat mereka biasa berbicara.

Mira: "Ali, apa yang terjadi? Kenapa kamu menjauh?"

Ali (dengan nada datar): "Mungkin karena aku sadar dunia kita terlalu berbeda."

Mira: "Tapi itu nggak pernah jadi masalah sebelumnya."

Ali: "Sekarang jadi masalah, Mira. Aku tahu tentang keluargamu. Aku tahu apa yang mereka lakukan di masa lalu. Dan keluargaku adalah salah satu yang terkena dampaknya."

Kata-kata Ali menghantam Mira seperti pukulan telak. Ia tidak pernah menyangka bahwa keluarganya memiliki kaitan langsung dengan penderitaan Ali. Dengan suara bergetar, ia menjawab, "Aku nggak tahu, Ali. Aku sama sekali nggak tahu soal ini."

Ali menatapnya dengan campuran rasa sakit dan keraguan. "Mungkin itu bukan salahmu, tapi aku nggak tahu apakah aku bisa melupakan semuanya begitu saja."


Bab 4: Pengorbanan dan Harapan

Malam itu, hujan deras mengguyur kota, seolah mencerminkan kegelisahan yang membanjiri hati Mira. Dia berdiri di depan pintu rumah, tangannya gemetar saat memutar kenop. Keluarganya sudah berkumpul di ruang tamu, wajah-wajah penuh ketegangan menyambutnya. Bersambung......

Sekian dulu ya Cerita dari Mas Zay hari ini... semoga para pemabaca masih penasaran untuk menunggu cerita selanjutnya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar