Suatu
pagi yang cerah, Risky duduk di kantornya di gedung pengembangan teknologi
mobil listrik. Ia sedang memeriksa hasil laporan uji coba prototipe kedua yang
baru saja selesai beberapa minggu lalu. Hasilnya sangat memuaskan, dan ia
merasa semakin dekat dengan impiannya untuk meluncurkan mobil listrik buatan anak
bangsa ke pasar. Namun, kegembiraan itu segera berkurang ketika sebuah kabar
mengejutkan datang melalui memo resmi dari pemerintah.
Memo itu mengumumkan bahwa proyek
pengembangan mobil listrik tidak lagi menjadi prioritas nasional. Pemerintah
yang baru memutuskan untuk mengalihkan anggaran ke sektor lain, menghentikan
pendanaan untuk proyek yang dipimpin oleh Risky. Perasaan kecewa segera
menyelimuti dirinya. Dalam rapat darurat dengan timnya, ia berusaha menghadapi
situasi tersebut.
Anggota Tim:
"Risky,
apa yang harus kita lakukan? Proyek ini tidak akan berjalan tanpa dukungan
pemerintah."
Risky:
"Kita tidak bisa menyerah begitu saja. Jika tidak ada jalan melalui
dukungan resmi, maka kita harus mencari cara lain. Mobil listrik ini adalah
masa depan negara, dan mimpi kita tidak boleh berhenti di sini."
Rintangan
Hukum dan Administrasi
Risky menghabiskan
minggu-minggu berikutnya mencoba mencari pendanaan alternatif untuk melanjutkan
proyeknya. Ia mengajukan proposal kepada perusahaan swasta dan investor lokal,
namun hambatan birokrasi dan kurangnya perhatian terhadap inovasi teknologi
membuat upayanya gagal. Dalam sebuah pertemuan dengan seorang investor, ia
mencoba meyakinkan mereka tentang pentingnya teknologi mobil listrik.
Risky:
"Mobil listrik tidak hanya tentang inovasi, tetapi juga tentang menjaga
lingkungan dan mendorong kemandirian teknologi bangsa. Kita bisa menjadi
pemimpin di kawasan ini jika kita berinvestasi sekarang."
Namun, tanggapan yang didapat hanya
berisi keraguan dan skeptisisme.
Investor:
"Risky, ide ini luar biasa. Tapi terlalu banyak risiko yang terlibat,
terutama tanpa dukungan pemerintah. Kami harus mempertimbangkan kembali."
Meskipun merasa kecewa, Risky tidak
menyerah. Ia tahu bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan pelajaran untuk
menemukan cara yang lebih baik.
Semangat Risky untuk
Tetap Bermimpi
Di
tengah semua rintangan, Risky kembali ke desa tempat ia dibesarkan. Ia berdiri
di depan rumah sederhana tempat ia dulu bermimpi tentang masa depan. Dalam
perjalanan kembali ke masa lalu, ia menemukan kekuatan baru untuk melanjutkan
perjuangannya. Di sebuah malam yang penuh bintang, ia berbicara dengan ibunya
di beranda rumah.
Ibu:
"Risky, Ibu tahu kamu sedang menghadapi tantangan besar. Tapi Ibu percaya,
apa yang kamu perjuangkan ini adalah sesuatu yang besar. Jangan pernah berhenti
percaya pada mimpi-mu."
Risky:
"Bu, saya merasa sulit untuk melanjutkan proyek ini. Tapi saya tidak bisa
membiarkan mimpi ini mati. Negara kita membutuhkan teknologi ini, dan saya akan
terus berusaha."
Di kota, Risky mulai menghubungi
komunitas teknik dan teknologi yang bersemangat untuk mendukung inovasi lokal.
Ia mengadakan diskusi, menginspirasi generasi muda, dan membangun jaringan yang
lebih besar.
Risky (kepada komunitas):
"Kita semua punya mimpi. Dan mimpi
yang besar tidak akan pernah bisa dicapai tanpa kerja keras dan keberanian.
Jika pemerintah tidak mendukung, kita akan membuktikan bahwa rakyat bisa
membuat perubahan."
Kata-katanya menggugah semangat banyak orang, menjadikan kisahnya sebagai inspirasi bagi mereka yang ingin berjuang demi mimpi besar.
Bersambung ya Ceritanya .......
Sinopsis E-Book
"Mendidik Anak Sesuai Dengan Zamannya"
Dunia terus berubah, begitu pula dengan
tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dalam proses tumbuh kembang mereka.
Pendidikan di era modern tidak cukup hanya berfokus pada akademik, tetapi juga
harus mampu mengajarkan anak bagaimana beradaptasi, berpikir kritis, serta
memiliki karakter yang kuat dalam menghadapi dunia yang semakin digital dan
kompleks.
E-Book yang terdiri dari 73 halaman ini hadir sebagai panduan komprehensif bagi
orang tua dan pendidik dalam mengasuh dan membimbing anak agar siap menghadapi
perubahan zaman. Menggabungkan pendekatan holistik, e-book ini membahas keseimbangan antara pendidikan akademik,
kecerdasan emosional, dan nilai spiritual yang akan membentuk pribadi anak
yang cerdas, kreatif, dan berintegritas.
Di
dalam e-buku ini, Anda akan
menemukan:
ü Pola Asuh yang
Adaptif dan Fleksibel:
Bagaimana menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan unik setiap anak agar mereka
bisa berkembang sesuai potensinya.
ü Peran Teknologi dan
AI dalam Pendidikan:
Cara memanfaatkan teknologi sebagai alat pembelajaran tanpa mengorbankan
keseimbangan hidup anak.
ü Pentingnya
Pendidikan Karakter
: Mengajarkan anak nilai-nilai seperti kejujuran, empati, dan ketahanan mental
untuk menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
ü Strategi Membantu
Anak Berpikir Kritis dan Kreatif:
Membangun pola pikir berkembang (growth mindset) agar anak tidak
mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.
ü Mempersiapkan Anak
Menghadapi Tantangan Global: Menanamkan keterampilan dan wawasan agar anak siap
bersaing di dunia kerja yang terus berubah.
Harga Pree Order e-book sebelum 1 Juni 2025: Rp. 35.000,-
Harga Normal mulai 1 Juni 2025 : Rp. 99.000,-
Untuk Pre Order Buku langsung WA ke : 0822 4499 2692 (Mas Zay)
Setuju kk
BalasHapusSetuju
BalasHapusSetuju
BalasHapusTerimakasih sayang bermanfaat..
BalasHapusSaya setuju
Setuju
BalasHapusSetuju
BalasHapusHana
BalasHapussetuju
BalasHapusTerimakasih sangat bermanfaat
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusBaik sekali
BalasHapus